Rabu, 05 Februari 2020

ASAL USUL DANAU TOBA

ASAL USUL TERBENTUK NYA DANAU TOBA DAN PULAU SAMOSIR

Danau Toba, Sumatra Utara
Pernahkah kalian mendengar tentang Pulau Samosir? Ya pulau Samosir merupakan sebuah pulau kecil yang berada di tengah sebuah danau yaitu Danau Toba.

Danau Toba adalah danau yang terletak di daerah Sumatra Utara tepat nya di kaldera Gunung Supervulkan, Kepulauan Samosir.

Danau ini terletak di tengah-tengah provinsi Sumatera Utara dan dikelilingi tujuh kabupaten yaitu, Kabupaten Samosir, Simalungun, Humbang Hasundutan, Dairi, Karo dan Toba Samosir, dan Tapanuli Utara.



Di sebuah desa di wilayah Sumatera Utara di Tapanuli tinggallah seorang laki-laki bernama Toba hidup seorang diri di gubuk kecil. Toba adalah seorang seorang petani yang sangat rajin bekerja setiap hari menanam sayuran kebunnya sendiri.

Lambat laun berlalu, petani tersebut pun mulai merasa bosan hidup sendiri. Terkadang untuk melepaskan kepenatan dia pun sering pergi memancing ke sungai di dekat kebunnya.

Menjelang siang setelah selesai memanen beberapa tanaman di kebunnya dia pun berencana pergi ke sungai untuk memancing. Ditengah perjalanan dia sempat bergumam dalam hati, “seandainya aku memiliki istri dan anak tentu aku tidak sendirian lagi hidup melakukan pekerjaan ini setiap hari. Ketika pulang dari kebun, makanan sudah tersedia dan disambut anak istri, oh betapa bahagianya”

Setelah lama berangan sampailah dia di tempat pemancingan, lalu ia mulai memancing dan menunggu, agannya tadi tetap mengganggu konsentrasinya. Tidak beberapa lama tiba-tiba kailnya tersentak, sontak dia menarik kailnya. Dia pun terkejut melihat ikan tangkapannya kali ini.

“Wow, sungguh besar sekali ikan mas ini. Baru kali ini aku mendapatkan ikan seperti ini” Teriaknya sambil menyelesaikan kegiatan memancingnya dan dia pun segera pulang.

Setibanya di gubuk tempat tinggalnya, pemuda itu pun meletakkan hasil pancingannya di sebuah ember besar. Betapa gembiranya dia, ikan yang dia tangkap dapat menjadi lauk untuk makan  beberapa hari. Dia pun langsung menyalakan api di dapur, dan kembali untuk mengambil ikan mas yang ditinggalnya di ember besar. Betapa terkejutnya dia melihat ember tempat ikan tangkapannya  dipenuhi koin emas yang amat banyak, diapun terkejut dan merasa kebingungan lalu ia pergi ke dapur. Disana pun dia kaget setengah ternganga, ada sosok perempuan cantik berambut panjang. “Kamu Siapa?” tanya Toba.

“Aku adalah ikan kau pancing di sungai tadi, uang koin emas yang diember tadi adalah sisik-sisik yang terlepas dari tubuhku. Sebenarnya aku adalah seorang perempuan yang dikutuk dan disihir oleh seorang dukun karena aku tidak mau dijodohkan. Karena engkau telah menyelamatkan aku dan mengembalikan aku menjadi seorang manusia, maka aku rela menjadi istrimu” kata ikan tadi yang kini sudah menjelma kembali menjadi seorang perempuan berparas cantik dan berambut panjang.

"Ini suatu kebetulan, selama ini aku mengharapkan seorang pendamping hidup untuk tinggal bersama-sama menjalankan kehidupan berumatangga." kata petani tersebut. Maka ia pun setuju menikahi perempuan cantik tersebut.

Perempuan itu tadi juga memberikan suatu syarat dan sumpah yang tidak boleh dilanggar bahwa jika suatu hari nanti ketika kau marah, kau tidak boleh memberi tahu atau membicarakan asal-usulku dari seekor ikan kepada siapapun. Karena jika engkau mengatakan itu, maka akan terjadi mala petaka dan bencana besar pada desa ini. Toba pun menyanggupinya, dan akhirnya mereka menikah.

Hari demi hari merekapun hidup bahagia, apa yang diharapkan petani selama ini pun sudah terwujud dan diapun merasa bahagia sekali. Sampai merekapun dikaruniai seorang anak laki-laki dan mereka memberi namanya Samosir.

Samosirpun tumbuh besar, diapun sudah bisa membantu orangtuanya bertani. Setiap hari Samosir disaat siang selalu mengantarkan makan siang buat ayahnya yang sudah dimasakin oleh ibunya.

Suatu hari, siang itu petani sudah merasa lelah dan lapar sembari menunggu Samosir datang mengantarkan bekal siang. Tidak biasanya, kali ini Samosir terlambat mangantarkan bekal orangtuanya. Diperjalanan Samosir mencium bekal yang dibawanya untuk orangtuanya, kelihatannya enak masakan ibu hari ini, gumamnya. Samosir pun mencicipi masakan ibunya, dia tidak sadar bekal itu dimakan hampir habis.

Samosir pun tersentak dan bergegas menuju kebun ayahnya. Dia melihat ayahnya sudah kelaparan dan kehauasan. Merasa berat, Samosirpun memberikan bekal kepada ayahnya. Dan terkejutlah ayahnya melihat isi bekal yang diberikan Samosir.

“Iya, Among. Samosir tadi lapar dan aku makan, masakan Inong sekali rasanya” kata Samosir kepada ayahnya yang terlihat emosi. Spontan ayahnya marah dan melempar bekal yang sudah kosong tadi sembari berkata kepada Samosir: “Kurang ajar kau Samosir, dasar anak ikan kau ini”.

Samosir pun menangis dan pergi berlari menuju rumah menemui ibunya. "Ibu, ibu , ayah marah besar Samosir disebut anak ikan. Kata Samosir kepada ibunya. Ibunyapun menangis, sektika itu ibunya menyuruh Samosir berlari ke sebuah bukit diketinggian. Lalu hujanpun semakin deras, angin kencang, gemuruh dan petirpun menyambar-nyambar seketika itu.

Airpun meluap sampai menenggelamkan seluruh desa itu. Sumpah itu dilanggar, akhirnya tengenanglah seluruh desa itu dan genangan itu berbuah menjadi danau, yang kini disebut Danau Toba. Lalu pulau tempat samosir berlindung disebutlah Pulau Samosir.

Sampai sekarang luapan air tersebut dikenal oleh masyarakat manca negara sebagai Danau Toba...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara

KONSER KEBHINEKAAN SULUH NUSANTARA  Konser Kebhinekaan Suluh Nusantara Cirebon diadakan pada tanggal 14 Desember 2019 di Pelabuhan ...